Kamis, 29 November 2018

Serba Serbi Kota Makassar

Pembangunan Jalan Tol Layang Di Makassar


K
ota Makassar yang kini kian maju tidak bisa disangkal lagi. Banyaknya fasilitas-fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan gedung-gedung yang menjulang tinggi menjadi bukti perkembangan kota Makassar dari waktu ke waktu. Namun, suatu kota tidak “sah” dikatakan sebagai kota maju apabila prasarana transportasi daratnya masih kurang mendukung. Dengan kata lain, suatu kota belum dapat dikatakan maju apabila masih sering terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan. Seakan menyadari hal tersebut, pemerintah kota Makassar berusaha mencari solusi dari permasalahan klasik tersebut.

            Tidak lama lagi kota Makassar akan segera memiliki jalan tol layang. Baru-baru ini dapat dilihat pembangunan jalan tol layang disepanjang Jalan A.P. Pettarani. Proyek jalan tol layang ini sudah dimulai pengerjaannya sejak April 2018. Tol layang ini akan dibangun sepanjang 4,3 kilometer dan menggunakan biaya yang cukup fantastis yakni Rp. 2,2 Triliun. Ditargetkan jalan layang ini rampung pada tahun 2020 dengan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) selaku kontraktor. Jalan tol layang ini memiliki beberapa keunggulan. Antara lain, menggunakan desain double decker. Teknologi pertama yang diterapkan di Indonesia. Jalan tol layang ini akan menghubungkan Maros – Bandara Sultan Hasanuddin – Jalan Tol Seksi I dan II – Jalan A.P. Pettarani hingga ke Jalan Sultan Alauddin. Diperkirakan, jalan tol layang ini mampu melayani hingga 45 ribu kendaraan dari arah Ir. Sutami saat beroperasi nanti di tahun 2020. Ide membangun jalan tol layang ini sejak 2 tahun lalu. Walikota Makassar, M. Ramdhan Pomanto bersama pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan berjuang sampai ada investor yang tertarik.

            Namun, Jalan A.P. Pettarani yang diketahui merupakan salah satu jalan utama yang padat di Makassar menjadi semakin macet semenjak proyek jalan tol layang ini dimulai. Tidak jarang para pengguna jalan menghabiskan lebih banyak waktu di jalan. Terlebih lagi saat waktu beraktivitas pada pagi hari dan saat berakhirnya aktivitas yakni pada sore menjelang malam hari. Dengan adanya pembangunan jalan tol layang, tentu membuat masyarakat semakin “dihantui” oleh kemacetan yang berpotensi lebih parah dari sebelumnya. Tentu timbul pertanyaan, apakah jalan tol layang ini benar bisa mengurai kemacetan di kota Makassar?

            Selain masalah kemacetan, tidak jarang masyarakat menyayangkan penebangan pohon yang dilakukan guna terlaksananya proyek ini. Sedikitnya 1000 pohon telah dipangkas. Penebangan pohon ini dinilai mengurangi ruang terbuka hijau yang dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Jalanan pun terlihat gersang sehingga mengurangi keindahan kota. Hal ini telah ditanggapi oleh Direktur utama PT. BMN. Beliau mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan 6000 bibit berbagai jenis pohon untuk ditanam disekitar jalan tol layang nantinya. Penggantian pohon oleh pelaksana proyek memang sesuai dengan perundangan lingkungan hidup, yakni tetap aka nada kompensasi seperti satu banding lima. Artinya setiap satu pohon yang kita tebang akan diganti dengan lima pohon baru untuk penghijauan.



            Terlepas dari beberapa masalah yang ditimbul proyek ini, juga dibutuhkan kesadaran masyarakat akan konsekuensi-konsekuensi yang timbul, sebab untuk menanggulangi persoalan kemacetan, masyarakat harus rela menghadapi kemacetan setidaknya untuk 1 tahun kedepan. Harapan masyarakat tentu saja menginginkan yang terbaik. Agar mereka dapat menggunakan semua fasilitas dengan nyaman tanpa kendala dan agar jalan tol layang ini benar-benar dapat menjadi solusi dari kemacetan di kota Makassar.



Makalah Biologi Tentang Mikroskop


MAKALAH LABORATORIUM BIOLOGI
PENGGUNAAN MIKROSKOP


OLEH:
NAMA: REZKY SYAHRIANA
NIM: 4518031024
KELOMPOK : 9

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2018


 KATA PENGANTAR
        Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan nikmat dan berkah. Shalawat serta salam tidak lupa selalu dihaturkan untuk junjungan, Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT sehingga masih diberi kesempatan yang luar biasa untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “ Penggunaan Mikroskop”.
        Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah Biologi Dasar. Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian mikroskop, kegunaan mikroskop, cara penggunaan mikroskop, bagian-bagian mikroskop, serta macam-macam mikroskop.
        Harapan penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca. Selain itu penulis juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis benar-benar menanti saran untuk dapat dijadikan pelajaran kedepannya, sebab sekali lagi penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A.    Latar Belakang........................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C.     Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A.    Bagian-Bagian Mikroskop......................................................................... 2
B.     Macam-Macam Jenis Mikroskop............................................................... 3
C.     Cara Penggunaan Mikroskop..................................................................... 5
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 8
A.    Kesimpulan................................................................................................ 8
B.     Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA            

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Mikroskop dari bahasa Yunani, yaitu micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopi berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikoskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Kita perlu mengetahui cara peggunaan mikroskop dengan baik dan benar, agar kita dapat mengamati benda – benda mikro seperti sel.


B. Rumusan Masalah

1. Apa kegunaan mikroskop?

2. Apa-apa saja bagian dari mikroskop?

3. Apa saja macam-macam mikroskop?

4. Bagaimana cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar?


C. Tujuan

Untuk lebih mengenal mikroskop. Bukan hanya tentang pengertian mikroskop tetapi mulai dari bagian-bagiannya hingga jenis-jenisnya serta cara menggunakan mikroskop dengan benar.
  
BAB II
PEMBAHASAN
            Mikroskop ditemukan pertama kali  oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) seorang ahli mikrobiologi yang berkebangsaan Belanda. Beliau membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga ia bisa mengamati mikroorganisme yang lebih kecil dan tak kasat mata.
A.    Bagian-Bagian Mikroskop
            Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda, berikut bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:
a.       Lensa okuler : memperbesar benda yang dibentuk lensa objektif
b.      Tabung mikroskop : mengatur fokus
c.       Sekrup pengatur kasar: mencari fokus bayangan secara cepat

d.      Sekrup pengatur halus : mencari fokus bayangan secara lambat
e.       Revolver : untuk memilih lensa objektif
f.       Lensa objektif : menentukan bayangan
g.      Pegangan: untuk memegang mikroskop
h.      Meja benda : untuk meletakkan objek yang diamati
i.        Pegangan sedia ( klip ) : untuk menjepit preparat
j.        Kondensor : mengumpulkan cahaya
k.      Diafragma : mengatur banyak sedikitnya cahaya
l.        Cermin : memantulkan dan meneruskan cahaya
m.    Kaki mikroskop : menjaga mikroskop agar tetap berdiri 
n.      Sendi Inklinasi : Mengatur sudut atau tegaknya mikroskop
B.     Macam-Macam Jenis Mikroskop         
            Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula. Benda atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop harus brukuran kecil dan tipis agar dapat ditembus oleh cahaya. Macam-macam mikroskop, yaitu :
a.      Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau  lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
b.      Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya.
c.       Mikroskop Pendar
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi antibodi-antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar.
d.      Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
e.       Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.
f.       Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
g.      Mikroskop Elektron Pemayaran
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen.
C.    Cara Penggunaan Mikroskop
      Setelah mengetahui bagian-bagian dari mikroskop, perlu pula diketahui cara penggunaannya. Berikut ini adalah penjelasan tentang cara menggunakan mikroskop untuk membuat pengamatan terhadap suatu objek benda:
1.      Letakkan meja preparat dalam permukaan yang datar agar memudahkan pengamatan.
2.      Atur perbesaran lensa objektif pada fase yang lebih rendah menggunakan revolver. Lensa objektif harus diletakkan pada sumbu pengamatan agar berada pada garis yang sama dengan arah masuknya cahaya dan lensa okuler.
3.      Jika mikroskop yang Anda gunakan berjenis monokuler maka Anda harus menggunakan lensa okuler dengan satu mata. Begitu pula jika mikroskop yang Anda gunakan adalah binokuler maka Anda dapat melihatnya dengan kedua mata.
4.      Nyalakan lampu dan atur cermin sedemikian rupa agar jumlah sinar yang diperlukan dapat terpenuhi untuk melakukan pengamatan preparat.
5.      Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya agar sinar yang diterima mata dapat optimal, tidak terlalu redup maupun terang.
6.      Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara mengatur makrometer searah jarum jam.
7.      Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah lensa objektif. Gunakan penjepit agar preparat tidak bergeser.
8.      Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5 cm dengan menggunakan makrometer.
9.      Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan meja preparat menggunakan mikrometer agar mendapatkan bayangan objek yang jelas.
10.  Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa objektif dengan perbesaran yang lebih tinggi pada kedudukannya.
11.  Pastikan lensa objektif tidak bersentuhan dengan preparat karena dapat merusak hasil pengamatan.
12.  Fokuskan preparat dengan cara memutar mikrometer ke arah berlawanan jarum jam dengan perlahan.
13.  Jika hasil pengamatan belum terlihat jelas maka atur pencahayaan.
14.  Putar revolver pada lensa objektif ke keadaan semula yaitu perbesaran paling kecil setelah Anda selesai melakuka pengamatan.
15.  Turunkan meja preparat dan naikkan tabung mikroskop.
16.  Ambil preparat dari meja preparat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
             Mikroskop adalah salah satu alat laboratorium yang sering digunakan dalam pengamatan, terutama dalam bidang biologi. Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun. Perbesaran yang dicapai suatu mikroskop cahaya adalah hasil kerja dua sistem lensa yaitu lensa objektif yang terdekat dengan cermin dan lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan mengahasilkan bayangan nyata, pada gilirannya diperbesar oleh lensa okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Dalam praktiknya, perlu diperhatikan langkah-langkah cara menggunakan mikroskop secara teliti. Jika tidak teliti, maka hasil pengamatan benda tidak dapat diperoleh.
B. Saran
            Untuk menghindari kesalahan sebaiknya harus mengetahui tentang cara penggunaan mikroskop yang benar agar mikroskop tidak rusak. Menjaga ketertiban dan menyiapkan alat dan bahan sebelum melakukan praktikum juga sangat penting.
  
DAFTAR PUSTAKA
http://nidzu.blogspot.com/2013/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html Diakses tanggal 23 Oktober 2018, Pukul 21.56.
https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/cara-menggunakan-mikroskop Diakses tanggal 23 Oktober 2018, Pukul 22.21.